Kandidat Presiden AS 2004
Pengalamannya sebagai First Lady mendampingi suaminya, mantan presiden AS, Bill Clinton, telah membawanya mewujudkan ambisi yang pernah disampaikannya dalam acara kelulusan Wellesley College, “Tantangan sekarang adalah menunjukkan politik sebagai seni untuk mewujudkan sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin, menjadi mungkin.”
Dikenal sebagai First Lady pertama yang duduk dalam Senat Amerika dan Senator perempuan pertama New York, jalannya menuju kandidat presiden dari Partai Demokrat bersaing dengan Bush tahun 2004 nanti semakin terbuka lebar.
Pengaruhnya yang luas telah menghasilkan beberapa buku yang mengulas lebih jauh tentang perjuangan politiknya seperti An Invitation To the White House, The Case Against Hillary Clinton, Hell to Pay: The Unfolding Story of Hillary Rodham Clinton, dan sebagainya.
Pada tanggal 9 Juni mendatang, biografi lulusan Yale Law School ini akhirnya akan beredar. Buku setebal 576 halaman berjudul Living History itu akan dicetak sebanyak satu juta eksemplar bersamaan dengan versi audio yang diisi suara suaminya Bill Clinton. Ia mendapat uang muka USD 8 juta dari penerbit bukunya, Simon & Schuster. Hak ciptanya di luar negeri sudah dijual ke 16 negara, mulai Amerika Selatan sampai ke Eropa dan Asia. Biografi yang juga dijual di Amazon.com seharga USD 28 ini berisi kisah komplet dan jelas mengenai kehidupannya selama tinggal di Gedung Putih, mulai debat mengenai pelayanan kesehatan, hingga impeachment terhadap kampanye politiknya pada tahun 2000.
Lahir 26 Oktober 1947 sebagai anak pertama dari Dorothy dan Hugh Rodham, Hillary Diane Rodham, dididik untuk belajar sungguh-sungguh dan mengejar karir yang ia inginkan. Dua saudara laki-lakinya, Hugh dan Tony, kemudian lahir menyusulnya. Masa kecil Hillary di Park Ridge, Illinois, bahagia dan disiplin. Ia mencintai olahraga dan gerejanya, dan menjadi anggota dari National Honor Society, dan ketua pelajar.
Sebagai mahasiswa dari Wellesley College, Hillary memadukan antara keunggulan akademik dengan pendidikan politik. Pada tahun 1969, Hillary masuk ke Yale Law School, dimana ia menjadi Board of Editors dari Yale Law Review and Social Action, dekat dengan pengacara anak, Marian Wright Edelman, dan bertemu dengan Bill Clinton. Clinton selalu mengingat tentang pertemuan pertama mereka di perpustakaan dimana Hillary melangkah ke arahnya dan berkata, “Kalau kamu terus menatap saya seperti itu, maka saya akan memperkenalkan diri saya.” Setelah kejadian itu, keduanya menjadi tidak terpisahkan – partner dalam acara debat, kampanye politik, dan pembicaraan dari hati ke hati.
Setelah lulus, Hillary terlibat dalam Children’s Defense Fund di Cambridge dan bergabung sebagai staf penyelidik impeachment dalam Judiciary Committee of the House of Representatives. Setelah menyelesaikan tanggung jawab tersebut, ia “mengikuti hatinya ke Arkansas,” dimana Bill Clinton sudah memulai karir politiknya.
Mereka menikah tahun 1975. Hillary menjadi staf pengajar di University of Arkansas Law School tahun 1975 dan bergabung dengan Rose Law Firm tahun 1976. Pada tahun 1978, Presiden Jimmy Carter menunjuknya sebagai anggota dari Board of the Legal Services Corporation, dan Bill Clinton menjadi gubernur Arkansas. Putri mereka, Chelsea, lahir tahun 1980.
Hillary berperan sebagai ‘Arkansas First Lady’ selama 12 tahun, menyeimbangkan antara keluarga, hukum dan pelayanan publik. Ia duduk dalam Arkansas Educational Standards Committee, ikut mendirikan Arkansas Advocates for Children and Families, dan menjadi anggota dewan pengurus dari Arkansas Children’s Hospital, Legal Services, and the Children’s Defense Fund.
Sebagai ‘First Lady’ Amerika, Hillary terus menyeimbangkan antara pelayanan publik dengan kehidupan pribadinya. Peran aktifnya dimulai pada tahun 1993 ketika Presiden memintanya untuk memimpin tim dalam National Health Care Reform. Ia tetap menjadi pengacara yang aktif memperluas jaminan asuransi kesehatan, menjamin bahwa anak-anak mendapat imunisasi yang benar, dan meningkatkan kewaspadaan publik akan masalah kesehatan.
Ia menulis kolom mingguan dalam sebuah surat kabar yang berjudul, “Talking It Over,” yang berfokus pada pengalamannya sebagai ‘First Lady’ dan hasil pengamatannya tentang perempuan, anak-anak, dan keluarga yang ia temui di seluruh dunia. Bukunya It Takes a Village and Other Lessons Children Teach Us yang dikeluarkan tahun 1996 menjadi buku best seller, dan ia memperoleh Grammy Award atas film yang ia buat berdasarkan buku itu.
Sebagai First Lady, peranan publiknya dalam berbagai aktivitas kadang-kadang menimbulkan kontroversi. Tanpa terhalang oleh berbagai kritik, Hillary memenangkan banyak hati atas dukungannya yang teguh terhadap perempuan di seluruh dunia dan komitmennya atas masalah anak-anak. Pada tanggal 7 November 2000, Hillary terpilih sebagai Senator New York melanjutkan ambisi politiknya setelah Bill Clinton tidak lagi menjadi presiden.
Sumber : www.tokohindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar