Dosa memang tidak akan pernah lari dari kita. Dia senantiasa akan hadir dan selalu mengajak kita kejalan kesesatan, itulah syaitan dan iblis yang selalu menepati janjinya kepada Allah untuk menggoda manusia agar mengikuti langkahnya yang sesat dan agar kelak menjadi temannya dineraka. Para ulama membagi dosa menjadi dua macam yaitu :
Pertama : dosa besar
Ini mencakup tiga macam yaitu : orang yang bunuh diri, Musyrik dan orang yang murtad (keluar dari Islam) ketiga dosa ini tidak pernah diampuni oleh Allah bahkan mereka kelak akan kekal didalam neraka sedikitpun tidak akan mencium bau surga.
Kedua : dosa sedang dan kecil
Dosa ini terjadi pada diri manusia sebagai hasil dari kekhilafannya yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan sebagaian dari dosa ini hampir saja tidak diketahui oleh pemiliknya. Contoh dosa-dosa ini adalah : Membunuh, berzina, merampok, memfitnah dan mengguncing. Terhadap dosa-dosa tersebut Allah memberi kesempatan untuk bertaubat bagi yang telah melakukannya sebagaimana riwayat berikut :
Diriwayatkan Abu Sa’id bin Malik bin Sanan Al-Khudri, katanya : Nabi saw bersabda “Dahulu pada ummat sebelum kamu, terjadi seorang pembunuh membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian ia ingin bertaubat, maka dia mencari seorang alim (kiyai), dan ditunjukkan kepada seorang pendeta , lalu ia bertanya, sebenarnya ia telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa. Adakah jalan untuk bertaubat ? jawab sialim : ya ada siapa yang dapat menghalangi untuk bertaubat ? pergilah keperkampungan itu, karena disana banyak orang yang taat kepada Allah, maka berbuatlah sebagaimana perbuatan mereka, dan jangan kembali kenegerimu ini , karena tempat penjahat. Maka pergilah orang itu. Tatkala ditengah perjalanan, mendadak ia mati. Maka bertengkarlah malaikat rahmat dan malaikat siksa. Malaikat rahmat berkata : ia telah berjalan untuk bertaubat kepada Allah dengan sepenuh hatinya. Malaikat siksa berkata : Ia belum pernah berbuat kebaikan sama sekali. Maka datanglah orang yang berupa manusia dan dijadikan juri diantara mereka. Maka ia berkata : ukur saja antara dua perkampungan yang ditinggalkan dan yang dituju, maka kemana ia lebih dekat maka masuklah ia kegolongan yang sama. Maka diukurnya. Yang didapat lebih dekat keperkampungan yang baik, yaitu perkampungan yang ditujunya, ira-kira sejengkal, maka dipegang ruhnya oleh malaikat rahmat.” (Bukhari dan Muslim). Itulah kisah agung yang sangat menakjubkan, bagaimanapun besarnya dosa yang dikerjakan manusia apabila ia bersungguh-sungguh untuk minta ampun kepada Allah, niscaya akan diampuni oleh-Nya dan ia berhak menempati surga-Nya. (QS 39 :53-54).
Sumber : www.dzikir.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar